INDOPROPERTYNEWS.COM – ”Serangan” gerombolan serangga tomcat dalam beberapa bulan terakhir ini terpantau di media online menyasar ke hunian vertikal atau apartemen di Jakarta dan Surabaya. Kontan saja membuat panik warga apartemen, sebab racun dalam tubuh tomcat dapat menyebabkan gatal-gatal pada kulit, bahkan bisa buat kulit melepuh.
Meski tidak banyak, namun salah satu apartemen di Jakarta mengalami juga kedatangan beberapa ekor serangga ini yakni apartemen Gading Mediterania Residences, Kelapa Gading, Jakarta Utara, dimana satu dua warga melaporkan menemukan paederus fuscipes (nama latin Tomcat) di unitnya.
Menurut Apartment Manager GMR Inne, temuan ada tomcat sebenarnya setiap tahun ada, terutama pada musim kemarau. Mereka suka hidup di dekat aliran air (sungai), kebun, sawah, permukiman hingga lingkungan dengan pencahayaan terang.
”Kebetulan lokasi apartemen kami dekat kali (sungai) dan pencahayaan lampu cukup terang. Sebenarnya tomcat itu tidak berbahaya, kalau tidak ditepok (dimatikan) pada kulit. Sebab racun (cairan) ditubuhnya dapat menimbulkan iritasi, apalagi pada kulit yang sensitif,” kata Inne, Kamis, 30 Mei 2024, di Jakarta.
BACA JUGA: Pakai, Tak Pakai Pemilik dan Penghuni Apartemen Wajib Bayar IPL
Terkait dengan penanganan tomcat ini, Inne menjelaskan, pihak Badan Pengelola GMR secara melakukan sosialisasi dan himbauan ke para penghuninya. Apa itu tomcat? Darimana asalnya? Bagaimana berkembang biaknya. Dan bagaimana penanganannya?
Dia mengatakan, di GMR tomcat kadang muncul, terutama pada kemarau panas. Mulai berkembang biak pada musim hujan di bawah tanah kebun dan sungai. Lalu pada musin kemarau mereka terbang dan tertiup angin mendatangi cahaya lampu di balkon-balkon unit apartemen.
”Di sini belum ada yang sampai jadi korban. Cuma karena adanya posting-an ke WA Group sehingga sedikit ramai ditanggapi. Ada penghuni yang mengeluh kemasukan tomcat di unitnya, lalu difoto kirim ke WAG,” ungkap Inne.
Ketika mendapatkan laporan (keluhan) dari penghuni, lanjutnya, petugas Badan Pengelola langsung cek ke unit tersebut, lalu melakukan penyemperotan disinfektan, terutama di daerah balkon, sekaligus mengedukasi.
BACA JUGA: Presiden Jokowi dan Sejumlah Menteri Terima Penghargaan Duo Award 2024 (IPBA & IMHA)
”Walau unit apartemen itu tinggi, tapi tomcat punya sayap bisa terbang, sehingga bisa masuk dari balkon dan jendela unit. Kami runtin mengedukasi melalui pusat pelayanan warga. Sempot saja pakai deterjen atau air sabun biasa pasti mati,” tuturnya.
Karena adanya sosialisasi rutin setiap tahun terutama saat wabah tomcat melanda, sehingga kebanyakan warga sudah mengerti. Mereka melakukan tindakan sendiri, jika temukan serangga tersebut di unitnya. Keluhan datang biasanya adalah penghuni baru.
Ada sejumlah hal yang bisa dilakukan untuk mencegah tomcat masuk ke dalam unit apartemen. Berikut cara mengusir tomcat dari unit apartemen:
- Menutup setiap celah pintu dan jendela di balkon, sehingga tidak ada tomcat yang masuk.
- Mengurangi penerangan balkon di malam hari dan tidak duduk di bawah lampu saat malam.
- Menggunakan lotion anti serangga.
- Menggunakan kelambu saat tidur, jika populasi tomcat sudah mengganggu.
BACA JUGA: Intiland Rilis Intiland Sunshine Fair, Kesempatan Emas Beli Properti Impian, Simak Alasannya
Sementara itu, apabila ingin menangkap tomcat, Anda dapat memasang jebakan di malam hari. Caranya, dengan memakai ember atau wadah berisi air dan detergen, kemudian bagian atasnya diberi penerangan.
Dengan cara ini, tomcat akan mendatangi cahaya dan saat jatuh, mereka akan mati di dalam cairan detergen.
Selain itu, pastikan juga baju yang dijemur tidak ditempeli oleh tomcat. Dia menambahkan, saat melihat tomcat di kulit jangan dipencet atau dipukul. ***