Memaknai Idul Fitri sebagai Momen Saling Memaafkan

Memaknai Idul Fitri sebagai Momen Saling Memaafkan

INDOPROPERTYNEWS.COM – Ke Kota Tua naik delman, melihat gedung tua yang berjejer rapi. Hari Lebaran menjadi waktu untuk saling memaafkan, melupakan kesalahan, dan mempererat silaturahmi.

Meski begitu, memberi maaf dan melupakan kesalahan orang lain bukan perkara mudah. Psikolog klinis dewasa dari Ikatan Psikolog Klinis wilayah Banten, Mega Tala Harimukthi, menyebut hal ini sebagai sesuatu yang manusiawi.

Read More
banner 335x200

Kesulitan dalam memaafkan bisa dipengaruhi berbagai faktor, seperti kepribadian seseorang serta jenis kesalahan yang dilakukan. Seberapa besar dorongan untuk memaafkan dan berpikir positif, serta bagaimana seseorang memproses emosi dan pikirannya, turut menentukan keputusan dalam memberi maaf.

Di sisi lain, ada yang mempertimbangkan keuntungan atau kerugian sebelum memaafkan, terutama bagi mereka yang sering dikecewakan atau terlibat dalam banyak konflik. Pengalaman buruk juga bisa menimbulkan masalah kepercayaan terhadap orang lain.

BACA JUGA: Kakorlantas Polri Siapkan Strategi Hadapi Arus Balik Lebaran 2025

Menurut Mega, secara teori, memaafkan adalah proses yang tidak selalu memerlukan permintaan maaf dari pihak lain. Proses ini memungkinkan seseorang mengubah perasaan, perilaku, serta cara berpikirnya terhadap seseorang atau peristiwa yang menyakitkan, sehingga muncul rasa welas asih dan keinginan untuk bersikap lebih baik agar tidak memperburuk keadaan.

Jika seseorang bisa menjalani proses ini dengan kesadaran penuh tanpa paksaan, ia sebenarnya sedang membantu dirinya sendiri. Pikiran dan perasaan yang lebih positif setelah memaafkan akan berdampak pada perilaku yang lebih baik, serta memberikan ketenangan dan kesehatan mental yang lebih baik.

Psikolog Meriyati MPsi juga menegaskan bahwa memaafkan dapat membuat seseorang merasa lebih bahagia, tenang, dan memiliki hubungan sosial yang lebih sehat. Selain itu, memaafkan dapat mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan jantung. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang lebih mudah memaafkan cenderung memiliki tekanan darah yang lebih stabil serta risiko penyakit jantung yang lebih rendah.

Sebaliknya, menyimpan amarah dapat memicu kecemasan dan pikiran negatif, yang berkontribusi terhadap peningkatan tekanan darah serta sakit kepala. Saat seseorang menyimpan dendam, tubuh melepaskan hormon stres seperti kortisol, yang dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko hipertensi dan gangguan kecemasan. Peningkatan hormon stres ini juga dapat berdampak pada sistem pencernaan dan daya tahan tubuh.

BACA JUGA: Arus Lalu Lintas di Tol Jakarta-Cikampek hingga Cipali Lancar pada H-1 Lebaran

Selain itu, orang yang sulit memaafkan cenderung memiliki hubungan sosial yang lebih penuh konflik dan kurang bahagia.

Langkah Menuju Hati yang Lapang

Memaafkan bukan berarti melupakan atau membenarkan kesalahan orang lain, tetapi melepaskan beban emosional agar hati menjadi lebih damai. Secara alami, otak manusia memiliki mekanisme perlindungan untuk menghindari rasa sakit. Namun, ketika sudah terluka, memaafkan menjadi cara agar diri sendiri merasa lebih baik.

Mega menyarankan untuk terlebih dahulu menyadari bahwa manusia tidak luput dari kesalahan. Dengan memahami bahwa setiap orang memiliki kekeliruan, seseorang bisa lebih mudah mengevaluasi diri sebelum menyimpan dendam atau kemarahan terhadap orang lain.

Jika mampu berpikir secara objektif, rasa welas asih akan lebih mudah muncul, sehingga proses memaafkan menjadi lebih ringan.

BACA JUGA: Ornamen Lebaran di Pasar Asemka Tetap Diburu Meski Penjualan Menurun

Meriyati menambahkan bahwa mencoba memahami alasan di balik tindakan seseorang juga bisa membantu dalam proses memaafkan. Ini bukan berarti membenarkan tindakan yang menyakitkan, tetapi melihat situasi dari sudut pandang yang lebih luas dapat menumbuhkan empati.

Cobalah bertanya pada diri sendiri, “Jika saya berada di posisi mereka, apakah saya juga mungkin melakukan kesalahan yang sama?”

Idul Fitri: Momen Mempererat Silaturahmi

Islam mengajarkan umatnya untuk saling meminta dan memberi maaf. Hal ini tercantum dalam Surah An-Nisa ayat 149 yang berbunyi, “Jika kamu menyatakan sesuatu kebajikan, menyembunyikannya atau memaafkan suatu kesalahan (orang lain), maka sungguh, Allah Maha Pemaaf, Maha Kuasa.”

Begitu pula dalam Surah Al-A’raf ayat 199 yang menyebutkan, “Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf (perbuatan baik), serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh.”

BACA JUGA: Kemenhub: Jumlah Pemudik Lebaran 2025 Diperkirakan Menurun Dibanding Tahun Lalu

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda bahwa setiap hari Senin dan Kamis, amal perbuatan manusia diperiksa dan Allah mengampuni dosa setiap orang, kecuali mereka yang sedang berselisih dengan saudaranya. Allah akan menangguhkan ampunan mereka hingga keduanya berdamai.

Idul Fitri menjadi salah satu momen terbaik untuk saling memaafkan. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta, Adib, mengingatkan bahwa memaafkan dapat menjadikan seseorang lebih damai dan terbebas dari tuntutan hak antarmanusia di hadapan Allah SWT.

Menurut Adib, orang yang memiliki derajat tinggi di sisi Allah SWT adalah mereka yang mampu menahan amarah dan memiliki jiwa besar untuk memaafkan. Bulan Ramadhan dan Idul Fitri menjadi waktu yang tepat untuk melapangkan hati dan meraih kebersihan jiwa dengan saling memaafkan.

Kata “Fitri” sendiri berarti suci. Seseorang yang masih menyimpan dendam dan kebencian sejatinya belum mencapai kesucian lahir batin.

BACA JUGA: Presiden Prabowo Apresiasi Peran Baznas di Dalam dan Luar Negeri

Memang, memaafkan maupun meminta maaf bukan hal mudah. Namun, Adib mengingatkan bahwa ada pahala besar bagi mereka yang mampu melakukannya. Rasulullah SAW adalah sosok yang sangat pemaaf, dan memaafkan adalah perbuatan yang mulia.

Marah dan kecewa atas kesalahan orang lain adalah hal yang wajar. Namun, agar jiwa dan raga lebih tenang, memaafkan adalah langkah terbaik. Meskipun sulit, mari berusaha menjadi pribadi yang lebih pemaaf, terutama di momen Idul Fitri ini.***

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *