Kalibata City Sukses Bentuk Panmus Pemilihan PPPSRS, Ini Penjelasan Pengelola Mengapa Fasilitas Online Dibuka?

Rapat Pembentukan Panmus PPPSRS Kalibata City berlangsung demokratis

JAKARTA, Indopropertynews – Warga dan Badan Pengelola Kalibata City berhasil membentuk Panitia Musyawarah (Panmus) yang akan bertugas menyelenggarakan pembentukan/pemilihan pengurus Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (PPPSRS), pada Sabtu, 28 Oktober 2023. Meski sempat diwarnai protes, namun secara umum pemilihan berlangsung demokratis dengan diadakannya pemungutan suara terhadap dua paket Calon Panmus.  

Beberapa pemilik dan penghuni Kalibata City mengaku dihalang-halangi untuk masuk dalam area acara membuat keributan di depan pintu masuk. Mereka menuduh Badan Pengelola menghambat haknya untuk mengikuti acara pembentukan Panmus.

Read More
banner 335x200

Tuduhan itu dibantah keras oleh Erlan Humas Badan Pengelola Kalibata City, karena sesuai amanat Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta No. 133/2019 Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 132 Tahun 2018 Tentang Pembinaan Pengelolaan Rumah Susun Milik, disebutkan pelaku pembangunan wajib memfasilitasi pembentukan PPPSRS dan semua itu sudah dikoordinasikan dengan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Provinsi DKI Jakarta.

BACA JUGA: JAHAT! Demi Nafsu Kuasai PPPSRS Kalibata City Sejumlah Oknum Lakukan Kampanye Hitam, Warga Merasa Miris

Menjawab adanya beberapa pemilik yang tidak diperbolehkan masuk ke area acara, Erlan menjelaskan, itu karena sebagian pemilik tersebut awalnya melakukan pendaftaran secara online. Namun saat hari pelaksanaan mereka memaksa ingin masuk.

”Jika satu atau dua orang diloloskan untuk masuk, maka yang lain (peserta online) pasti harusnya punya hak yang sama. Bisa dibayangkan kacaunya acara nanti. Jadi ini hanya salah pengertian saja. Semua terbuka mau offline atau online. Tidak ada niat sebagai pengelola untuk menghalangi warga untuk hadir. ” kata Erlan, Sabtu, 28 Oktober 2023, di Kalibata City.

Saat tanyakan mengapa rapat itu juga dilaksanakan secara online? Erlan menjawab, pada prinsipnya Rapat Pembentukan Panmus dilaksanakan secara offline (tatap muka). Namun karena kapasitas area hanya bisa menampung 200 peserta, maka penyelenggara memfasilitas juga secara daring, dan itu tidak melanggar aturan yang adanya.

BACA JUGA: Raih Penghargaan Pengembang Perumahan Terjangkau Terbaik, Mustika Land Group Optimis Rilis Proyek Baru di Tahun Politik

“Menurut Pergub DKI, penyelenggaraan rapat pembentukan PPPSRS harus dilaksanakan apartemen itu sendiri. Sehingga bagaimana mungkin kami menyediakan tempat yang bisa menampung peserta yang jumlah unit keseluruhan di Kalibata City ini sekitar 13.000 unit. Jadi yang masuk akal kalau juga menggunakan online,” ungkapnya.

Fasilitas online ini diadakan, lanjutnya, juga untuk mengakomodasi pemilik (investor) yang tidak tinggal di Kalibata City (di luar kota) dan sedang melakukan perjalanan namun tetap ingin mengikuti rapat. Pengelola kita tidak ingin menghalang-halangi ”hak konstitusional” para pemilik meski mereka berhalangan hadir.

”Jadi tidak ada intervensi dari pengelola untuk pembentukan panitia musyawarah ini. Semua suara ditentukan oleh penghuni. Jika ada warga yang tidak puas itu hal yang lumrah. Karena sebagaimana pesta demokrasi di tingkat RT, RW, bahkan pilpres sudah pasti ada dinamika. Ke depan akan ada evaluasi untuk rapat pembentukan panitia musyawarah,” ujarnya.

BACA JUGA: Beli di Harga Perdana Pasti Cuan, Ruko Hana Square Harvest City Membuktikan

Musibah Lift

Saat tanya media, terkait peristiwa merosotnya lift di Tower Jasmine pada 25 Oktober 2023 lalu. Erlan menyatakan, peristiwa stag-nya lift di Tower Jasmine merupakan musibah yang dapat terjadi pada gedung atau apartemen dimana saja.

”Mengingat alat atau mesin yang digunakan selama 24 jam, 365 hari dalam setahun, dan sudah berjalan belasan tahun, pastilah akan ada trouble (masalah) atau kejadian di luar kehendak yang disebut musibah. Jadi bukan jatuh seperti yang diberitakan selama ini,” ujarnya.

Kejadian tersebut terjadi pada rabu, 25 Oktober 2023, pukul 03.30. Dua penumpang menggunakan lift di Tower Jasmine dari lantai GF menuju lantai 11.

BACA JUGA: Gelar Intiland Extravaganza, Intiland Bidik Marketing Sales Rp2,3 Triliun Tahun ini

Saat baru berjalan sampai di lantai 1, tiba-tiba lift mengalami stag (berhenti) atau mesin mati. Karena berhenti mendadak pasti menimbulkan goncangan, yang menyebabkan jatuh silling lift yang berada di atas. Ibarat mobil yang sedang berjalan tiba-tiba direm mendadak pasti akan oleng. Dan lift turun perlahan. Saat ini lift telah diupayakan perbaikan oleh vendor. ***

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *