INDOPROPERTYNEWS.COM – PT Jaya Real Property Tbk (JRP) memaparkan capaian pembangunan selama 46 tahun di kawasan andalannya, Bintaro Jaya, yang berlokasi di Tangerang Selatan.
Wakil Direktur Utama PT JRP, Henky Wijaya, dalam keterangan di Jakarta, Rabu, menyatakan bahwa Bintaro Jaya kini telah tumbuh menjadi kota mandiri yang dilengkapi dengan fasilitas lengkap, mulai dari pusat perbelanjaan, pendidikan, layanan kesehatan, sarana olahraga, infrastruktur memadai, hingga aksesibilitas yang baik.
“Kami berharap semua yang dihadirkan di kawasan ini membawa kebahagiaan. Ini sejalan dengan misi kami untuk menciptakan lingkungan yang nyaman untuk tempat tinggal, bekerja, berkarya, berusaha, serta tempat berkumpul dan bersenang-senang,” ujar Henky.
Baca juga: Kolaborasi Arsitek Terkenal dan Generasi Muda Ciptakan Solusi Keberlanjutan di Bintaro
Ia menyebut Bintaro Jaya sebagai satu-satunya kawasan hunian yang memiliki dua akses langsung ke jalan tol, yakni Tol Pondok Ranji dan Tol Parigi. Akses ke Bandara Soekarno-Hatta juga terbilang efisien, dengan waktu tempuh hanya sekitar 15 menit.
Dari sisi transportasi umum, kawasan ini turut dilengkapi layanan Royal Trans menuju Stasiun MRT Lebak Bulus dan Cipete, serta layanan Intrans Bintaro yang melayani perjalanan antarkawasan.
Integrasi kawasan diperkuat dengan kehadiran Stasiun Pondok Ranji yang telah direvitalisasi dan terkoneksi langsung dengan Bintaro Creative District. Sementara itu, Stasiun Jurangmangu terhubung dengan Bintaro Jaya X-Change Mall II melalui terowongan bawah tanah, mendukung gaya hidup urban yang dinamis.
Salah satu tonggak penting pengembangan kawasan adalah pembukaan Bintaro Jaya X-Change Mall Tahap 2 (BXC 2) pada Maret 2024.
Henky juga menyoroti kehadiran hotel DoubleTree by Hilton Jakarta Bintaro Jaya, hotel bintang lima dengan 184 kamar yang mengusung interior bertema bunga bintaro dan anggrek.
Sebagai pelengkap ruang hijau, Aviary Park @ Bintaro Creative District juga resmi dibuka pada 24 Februari 2025 oleh Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni. Taman konservasi seluas enam hektare ini menjadi ruang publik baru yang memperkuat karakter ekologis kawasan.***
