INDOPROPERTYNEWS.COM – Knight Frank Indonesia menyatakan bahwa cadangan beras nasional yang mencapai empat juta ton membuka peluang bagi pertumbuhan sektor usaha pergudangan.
“Cadangan beras sebesar itu menjadi momen krusial dalam upaya pemerintah mewujudkan swasembada pangan,” ujar Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia, Syarifah Syaukat, saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Minggu.
Ia menjelaskan bahwa kondisi tersebut menciptakan kebutuhan terhadap fasilitas penyimpanan, khususnya gudang berstandar pangan. Gudang untuk beras harus memenuhi kriteria khusus seperti pengaturan suhu yang tepat, ventilasi yang baik, dan tingkat kelembaban yang stabil.
Baca juga: Gen Z Mulai Dominasi Pasar Hunian Menengah ke Atas di Tengah Tantangan Ekonomi
“Jika sektor swasta ingin memanfaatkan peluang ini, maka mereka harus memastikan gudangnya sesuai dengan spesifikasi penyimpanan pangan,” katanya.
Syarifah juga menekankan bahwa keberadaan gudang terpadu yang dekat dengan pelabuhan atau pusat logistik akan meningkatkan efisiensi distribusi pangan secara nasional.
Dalam jangka panjang, jika kondisi surplus beras terus terjaga, akan dibutuhkan gudang untuk penyimpanan jangka panjang maupun fasilitas untuk mendukung aktivitas ekspor.
Capaian cadangan beras empat juta ton ini merupakan rekor tertinggi sejak berdirinya Perum Bulog pada 1969. Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mencatatkan pencapaian tersebut sebagai tonggak penting dalam pengelolaan pangan nasional.
Baca juga: Kebakaran Ludeskan Rumah dan Dua Warung di Cililitan, Jakarta Timur, Tidak Ada Korban Jiwa
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebut stok beras yang melimpah ini sebagai hasil nyata dari kebijakan yang berpihak kepada petani.
Menurutnya, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, strategi peningkatan produksi dan penyerapan hasil tani dalam negeri telah terbukti efektif menjaga ketahanan pangan serta meningkatkan kesejahteraan petani.***