INDOPROPERTYNEWS.COM – Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri tengah mempersiapkan langkah-langkah pengamanan yang matang menjelang peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) yang akan diselenggarakan oleh serikat pekerja Indonesia pada Kamis, 1 Mei 2025.
Kepala Korlantas Polri, Inspektur Jenderal Polisi Agus Suryonugroho, menjelaskan bahwa pengaturan jalur lalu lintas menjadi prioritas utama, dengan pengawalan yang terstruktur baik secara terpusat maupun langsung di lapangan.
“Semua jalur pengawalan akan diawasi, baik yang terpusat maupun yang melekat langsung pada kendaraan. Korlantas berperan sebagai pendukung dan memperkuat pengamanan yang telah ada, serta memastikan pelaksanaan teknis pengamanan di setiap area,” kata Agus di Jakarta, Rabu.
Baca juga: BTN Salurkan 20.000 Rumah Subsidi untuk Guru di Seluruh Indonesia
Ia menambahkan bahwa pengamanan kali ini menjadi sangat penting, mengingat untuk pertama kalinya, Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan untuk hadir langsung dalam peringatan Hari Buruh tersebut.
“Sekali lagi, ini kali pertama Presiden hadir. Selain pengamanan jalur utama, kami juga menyiapkan jalur VVIP yang akan dikelola oleh Polda Metro Jaya,” tambahnya.
Agus menegaskan bahwa pengamanan bukan hanya sebuah kewajiban, tetapi juga kehormatan yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab mulai dari awal hingga selesai kegiatan May Day.
Dia juga mengimbau kepada seluruh personel Korlantas untuk selalu memberikan laporan terkini terkait situasi di lapangan guna menjaga kelancaran dan keamanan acara tersebut.
Baca juga: Fahri Hamzah: Program 3 Juta Rumah Prabowo Baru Efektif Mulai 2026, Pengembang Minta Kejelasan
“Korlantas harus memberi kontribusi terbaik, terutama dalam pengawalan jalur keberangkatan dan kepulangan, termasuk akses tol. Setiap informasi, sekecil apapun, harus segera disampaikan,” ujar Agus.
Perayaan Hari Buruh Internasional rencananya akan digelar di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, pada Kamis (1/5). Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, memprediksi bahwa sekitar 200 ribu buruh dari berbagai wilayah seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, Bekasi, Karawang, Purwakarta, Serang, dan Cilegon akan turut hadir dalam acara tersebut.
Dalam peringatan kali ini, KSPI akan mengangkat enam isu utama sebagai tuntutan, antara lain penghapusan sistem alih daya (outsourcing), pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pekerja Rumah Tangga, perlindungan buruh dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan, pemberian upah layak, pengesahan RUU Perampasan Aset, serta pembentukan satgas untuk mencegah PHK massal.***