Menteri Perumahan Ajak Para Bos Properti untuk Berpartisipasi dalam Program 3 Juta Rumah

Arsip - Politisi Maruarar Sirait melambaikan tangan ke arah wartawan setibanya di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/sgd/Spt.

INDOPROPERTYNEWS.COM – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengajak para pengembang properti di Indonesia untuk berpartisipasi dalam mendukung program Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan pembangunan 3 juta rumah dalam setahun. Ia juga berharap rumah-rumah tersebut dapat diberikan secara gratis kepada masyarakat.

Pernyataan ini disampaikan dalam keterangannya pada Selasa, 29 Oktober 2024. Maruarar mengungkapkan rencananya untuk meresmikan pembangunan rumah gratis bagi rakyat.

Read More
banner 335x200

“Nanti kita lihat dulu kondisi dan lokasinya seperti apa (apakah berupa rumah tapak atau rumah susun -red). Silakan swasta bentuknya apa. Bisa CSR atau apa saja yang penting ada rumah untuk rakyat. Mau disewakan atau dijual? Saya lebih suka rumahnya gratis diberikan kepada rakyat. Mungkin di lokasi lain perusahaan lain seperti Intiland atau lainnya juga bisa membantu membangun rumah,” ujarnya.

“Saya rencananya akan melaksanakan ground breaking rumah gratis untuk rakyat di Tangerang pada 10 November 2024. Tanahnya milik perusahaan yang dibangun oleh Agung Sedayu dan isinya,” tambah Maruarar.

BACA JUGA: Menteri PKP Gandeng Para Konglomerat Properti untuk Realisasikan Program 3 Juta Rumah yang Dicanangkan Presiden Prabowo

Ia mengajak semua pihak, termasuk sektor swasta, untuk terlibat aktif dalam Program Pembangunan 3 Juta Rumah. Menurutnya, pembangunan perumahan tidak hanya mendorong investasi tetapi juga meningkatkan industri lain, membuka lapangan pekerjaan, dan meningkatkan pendapatan negara.

Lebih lanjut, Maruarar menegaskan bahwa tidak masalah jika swasta ikut membangun rumah bagi rakyat dengan berbagai skema dan bentuk. Yang terpenting adalah bantuan hunian tersebut diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan dan tepat sasaran.

“Macam-macam bentuknya. Jika tanahnya milik swasta dan yang membangun juga swasta, intinya harus diberikan kepada rakyat yang tepat dan jangan sampai salah sasaran. Kita sering melihat bantuan sosial seperti BLT yang tidak tepat sasaran. Jadi, kalau perlu, buat saja database penerima bantuan sendiri,” terangnya.

Maruarar berharap rencana kerjanya dapat berjalan lancar di lapangan. Ia juga menyatakan harapannya agar ke depan tidak ada lagi lokasi pembangunan rumah yang bersifat eksklusif, tetapi dapat dihuni oleh berbagai kalangan.

BACA JUGA: Peletakan Batu Pertama Pembangungan Rumah Rakyat dari Menteri PKP Diundur Esok Hari

“Tolong doakan ya semoga berhasil. Rencana saya di situ ada guru berpenghasilan rendah, TNI, dan Polisi yang juga berpenghasilan rendah, karena TNI dan Polisi dengan pangkat bintara atau tamtama jarang pindah tempat. Intinya, hunian ini tidak boleh eksklusif dan harus bervariasi, termasuk ASN dan masyarakat, sehingga bisa menjadi role model atau percontohan rumah gratis,” kata Maruarar.***

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *